portalwarganet.com

Belajar Investasi : Pelajari lebih lanjut Saham investasi jangka panjang

Berinvestasi dalam saham didefinisikan sebagai investasi jangka panjang yang memberikan pengembalian terbesar dibandingkan dengan investasi lainnya.

Bagi mereka yang memiliki tujuan investasi jangka panjang, berinvestasi di saham adalah pilihan. Namun, Anda tidak bisa mendapatkan keuntungan ini jika Anda tidak memilih tindakan yang tepat dan tepat.

Oleh karena itu, pilihlah jenis saham yang tepat sebagai saham investasi jangka panjang. Apa itu saham investasi jangka panjang? Berikut ulasannya.

Indeks saham investasi jangka panjang

Ada banyak indikator yang menunjukkan bahwa saham yang dikeluarkan oleh perusahaan cocok untuk tindakan investasi jangka panjang.

1. Saham yang terus meningkatkan keuntungan

Indikator pertama saham investasi jangka panjang adalah saham yang menghasilkan laba bersih bagi perusahaan penerbit dan terus meningkat dari waktu ke waktu.

Meskipun kenaikannya tidak besar, namun jika terus meningkat setiap waktu, hal ini menunjukkan kinerja dan manajemen perusahaan yang baik.

Oleh karena itu, saham-saham ini bisa menjadi salah satu prospek investasi masa depan.

Beberapa contoh saham di emiten yang tumbuh stabil selama 10 tahun terakhir adalah BBCA (Bank of Central Asia). BBRI (Banca BIS) dan ICBC (Indofood CBC Sukses Makmur).

2. Saham yang membagikan dividen secara berkala

Indeks saham yang cocok untuk investasi jangka panjang berikutnya adalah saham perusahaan yang secara teratur membayar dividen (partisipasi dalam laba bersih).

Perusahaan dividen menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan keuntungan reguler dan berjalan dengan baik.

Untuk melihat emiten mana yang paling sering membayar dividen, ada indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengukur tren harga 20 saham yang telah membayar dividen tunai selama tiga tahun terakhir dan memiliki hasil dividen yang tinggi atau dikenal, seperti BEI Dividen tinggi (Hidiv) 20.

Rekomendasi:  Cara sederhana untuk menganalisis data Laba dan Rugi untuk Investasi Saham

3. Saham dengan kapitalisasi pasar yang besar

Saham investasi jangka panjang biasanya merupakan saham perusahaan yang bermaksud baik dengan sumber daya keuangan yang baik. Salah satu indeks perusahaan adalah perusahaan dengan modal besar melebihi Rp 100 triliun.

Tidak sulit mencari perusahaan dengan modal besar. Pasalnya, BEI telah mencatatkan lebih dari 20 emiten dalam deretan kapitalisasi pasar yang besar atau yang dikenal dengan korporasi besar.

Beberapa contoh saham perusahaan besar tersebut antara lain Bank BCA (BBCA), Bank BRI (BBRI), PT Telkom (TLKM), Bank Mandiri (BMRI), Unilever Indonesia (UNVR), Astra International (ASII), dan lain-lain. .

Jenis saham besar ini cocok untuk saham investasi jangka panjang, terutama investor pemula.

4.Saham Emiten yang Kebal Krisis

Cara terbaik untuk memilih sekuritas untuk investasi jangka panjang adalah dengan mempertimbangkan sekuritas dari penerbit yang kebal krisis.

Indeks ekuitas ini adalah saham-saham yang berkinerja baik meskipun situasi ekonomi tidak stabil dan lesu bahkan di tengah resesi.

Ketika saham perusahaan lain mengempis, saham tahan krisis ini biasanya tetap bertahan.

Jadi apa saham perusahaan yang kebal terhadap krisis? Anda bisa mengetahuinya dengan menganalisis tren neraca perusahaan saat krisis ekonomi 1998, 2008 hingga 2020-2021 di masa pandemi Covid-19.

Memantau kinerja emiten satu sama lain dalam industri tetap.

5. Gerakan Pemerataan yang Adil

Saham penggerak ekuitas juga dapat dipilih sebagai saham investasi jangka panjang. Ada beberapa jenis saham, yaitu saham Kelas I (saham induk) dan saham Kelas II.

Saham Tier 1 diyakini memiliki volatilitas harga yang rendah. Perusahaan papan atas ini memiliki fundamental yang sangat kokoh, sehingga tidak akan banyak terpengaruh oleh gejolak pasar.

Rekomendasi:  3 Token Crypto Potensial Teratas untuk Dibeli pada April 2022

Selanjutnya, pergerakan harga saham ini tidak terlalu fluktuatif, sehingga dianggap sebagai sekuritas yang paling aman untuk investasi saham jangka panjang. Contoh surat berharga Tier 1 antara lain BBRI, ICBP, TLKM, UNVR, GGRM, dan BBNI.

Sedangkan surat berharga Level 2 adalah surat berharga yang pergerakan harganya cenderung fluktuatif dan tergolong likuid. Korporasi lapis kedua ini memiliki fundamental yang cukup baik, meski tidak setara dengan saham kelas satu.

Namun, dapat digunakan sebagai keamanan investasi jangka panjang. Beberapa kelas saham tingkat dua termasuk BBKP, BSDE, PWON, JPFA, LSIP, AISA dan PPRO.

6.Saham dengan Return on Equity (ROE) Tinggi

Indikator selanjutnya dalam memilih efek investasi jangka panjang adalah efek perusahaan yang diterbitkan yang memberikan return on equity (ROE) yang tinggi. Pengembalian ekuitas di pasar saham adalah total pendapatan bersih perusahaan penerbit untuk setiap jumlah yang diterima investor.

Pengembalian ekuitas ini adalah bagian dari standar yang mendefinisikan perusahaan yang mampu mengelola modal investornya.

Jika nilai return on equity tinggi, maka perusahaan dianggap mampu mengelola modal investor dengan baik. Semakin tinggi tingkat pengembalian ekuitas perusahaan, semakin tinggi reputasi perusahaan.

Sebaliknya, jika nilai ROE untuk usaha kecil, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat menggunakan modal investornya dengan baik. Oleh karena itu, jenis ini tidak cocok untuk investasi saham jangka panjang.

Untuk mengetahui nilai return on equity suatu perusahaan, Anda bisa melihat laporan keuangan perusahaan tersebut. Selanjutnya lakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan ROE yaitu laba bersih (profit) dibagi jumlah ekuitas dikalikan 100 persen.

Oleh karena itu, indeks ekuitas yang dapat dipilih untuk investasi saham jangka panjang. Jika tujuan investasi Anda adalah jangka panjang, pertimbangkan indikator jenis investasi yang mendukung pengembalian jangka panjang yang maksimal.

Rekomendasi:  Langkah Awal dalam Berinvestasi bagi Pemula yang Bijak

 

 

 

 

dailyfx.id